Ahlan wa Sahlan

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Setegar sang pejuang

Senin, Januari 10

Bertanya-tanya tentang esensi sebuah CINTA... Apakah kalian tahu tentang sebuah hal yang terkuak... Secangkir Cinta menjadi topik hangat dalam kehidupan ini...


Mencintai itu keputusan akhi... Wajar manusia mencintai sesama makhluk Allah yang berbeda jenis itu...Sebuah fitrah manusia sejak ia lahir dibumi dan mengenal baik kehidupan...

Tapi...

Anis Matta menulis indah pada bait-bait paragraf... "Sebab cinta adalah kata lain dari memberi... Sebab memberi adalah pekerjaan... Sebab pekerjaan cinta dalam siklus MEMPERHATIKAN, MENUMBUHKAN, MERAWAT, dan MELINDUNGI itu berat.. sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu yang lama... sebab pekerjaan berat dalam waktu lam hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh... .*** Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian disitu..."

Ikhwan pun manusia...mereka menjaga keimanan mereka dan hanya mencintai semua atas dasar Allah... mempersiapkan semua untuk Allah...Menguatkan diri mereka hanya untuk bertemu Allah dalam keadaan baik...

Khilaf adalah hal yang sering manusia lakukan... Saat ikhwan mencintai seorang Akhwat (Seseorang yang belum halal untuknya) apa yang lantas terjadi... Seperti ada serpihan bunga kecil seakan menghujani diri mereka... Tapi Sedetik...Tersadar... Kemudian Tangan mereka akan bergetar menengadah dihadapan Allah... Bergumam dalam batin "Allah apa yang telah ku lakukan,,, hanya padaMu lah cintaku berlabuh...".

Saat hati seorang ikhwan tertambat pada seorang Akhwat... Ia jadi sakit dan sedih... meratap tanpa bisa mengeluarkan air mata...menunduk malu pada sang Khaliq... bertanya pada dirinya... "Sudah khusyukkah kau beribadah dalam jamuan Allah.."...

Pucat pasi saat melihatnya...menundukkan pandangan...membasahi bibir dengan pengharapan pengampunan...

Akhi sekarang buka mata kita... Allah telah menentukan jalan kita...Amanah-amanah besar menunggu kita... Dakwah ini jalan panjang... Persiapkan diri dan bersabar menuju takdir yang telah ditentukan... Seperti Ali bin Abi Thalib yang kuat dan tegar menempuh ujian yang Allah berikan, menuju dambaan hatinya kelak...

Akhi lihatlah seorang Ali bin Abi Thalib... Dia senantiasa menunggu dengan MEMPERSIAPKAN DIRInya memperoleh takdirnya... mendapat yang Istimewa... Seorang Fatimah putri Rasul yang telah dilamar oleh kedua sahabat Rasul, Abu Bakar As Sidiq dan Umar Al Faruq. Tapi penolakan menjadi buah manis pada rasa kehidupan sebuah Takdir.

Mengubur cinta itu sekarang bukan hal yang akan membalikkan kita ke dalam palung tajam. Tapi akan memperkokoh hati kita untuk senantiasa dekat dengan sang Pencipta. Percayalah Akhi... belum saatnya memprioritaskan itu sekarang... belum saatnya menyuburkan cinta itu sekarang...

Kelak jika sampai waktumu.... Semua itu akan menjadi indah... ketika telah pada masa yang tepat...dan Halal... Kau akan menjadi seorang Ustman bin Affan yang sepenuh hati mencintai seorang nayla (Istri beliau)... Sampai-sampai cintanya membawa Nayla tidak bersuami kembali saat ditinggal selamanya oleh seorang Ustman...padahal lamaran demi lamaran bertubi-tubi menghampirinya...

Kau akan mengukir sejarah indah bak romantika kematangan Rasulullah bersama istri Pertamanya Khadijah... memperoleh ketenangan cinta selayaknya Cinta Rasulullah pada seorang Aisyah...

Akhi...waktu ini adalah waktu berharga untuk kita... saat-saat ini adalah saat berharga untuk kita... Beban berat masih ada dipundak kita untuk mengusung sebuah peradaban... persiapkan diri kita dari berbagai sektor... melalui semua kehidupan penuh intrik dan ujian sehingga kita akan -- setegar para pejuang--

muslimolahragawan.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar