Ahlan wa Sahlan

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Perjuangan dalam mencari sesuap nasi

Senin, Januari 10

Seperti apa wajah kita nanti setelah dua puluh atau sepuluh tahun yang akan datang. Apakah keriput telah menghiasi dahi kita dalam menjalani kehidupan ini. Sebuah fase untuk menunggu kehidupan selanjutnya. Apakah keringat yang dulunya tidak tercium aroma apapun sekarang telah menjadikan orang lain tidak betah didekat kita karena begitu pekatnya aroma tak sedap itu?

Sulit dibayangkan saat kita tidak mampu merencanakan semua itu dengan sistematis. Masa depan yang akan kita ukir menjadi sebuah momok menakutkan bahkan bumerang untuk kita. Pernahkah kita merenung sejenak. Melihat seorang tua renta memakai baju oranye bertuliskan huruf besar dipunggungnya” petugas kebersihan kota”. Dia setiap pagi telah siap dengan senjata laras panjang ditanggannya. Mengayun-ayun menggiring setiap potong sampah menjadi satu untuk diangkut kemobil anti peluru layaknya mobil militer. Semua itu dilakukan untuk sesuap nasi, mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan halal. Itu adalah sebuah masa depan. Masa depan yang akan terjadi pada seseorang yang menjalani hidup. Hidup yang telah dipersiapkan sejak awal. Awal dengan berbagai mimpi yang siap direalisasikan.

Cermati ayat Allah, Al-Quran surat Al muddatstsir ayat 38, “setiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”. Kita adalah tanggung jawab dari diri kita. Walaupun Allah telah menentukan jalan hidup kita nanti. Tetapi sebagai hamba kita wajib berusaha menjalankan setiap detik dengan penuh makna. Saya tekankan “setiap detik”. Bukan setiap jam, setiap menit. Butuh kemampuan lebih untuk merencanakan apa yang akan kita lakukan satu detik yang akan datang agar menjadi sebuah hal berguna.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar